Senin, 25 Juni 2012 |
0
komentar
Artikel Kehidupan
Keajaiban Dalam
Rahim Ibu !
Awalnya Hanya Bersel Satu
Makhluk hidup bersel satu yang tak terhitung
jumlahnya mendiami bumi kita. Semua makhluk bersel satu ini berkembang biak
dengan membelah diri, dan membentuk salinan yang sama seperti diri mereka
sendiri ketika pembelahan ini terjadi.
Embrio yang berkembang dalam rahim ibu juga memulai
hidupnya sebagai makhluk bersel satu, dan sel ini memperbanyak diri dengan cara
membelah diri, dengan kata lain membuat salinan dirinya sendiri. Dalam kondisi
ini, tanpa adanya perencanaan khusus, sel-sel yang akan membentuk bayi yang
belum lahir ini akan memiliki bentuk yang sama. Dan apabila ini terjadi, maka
yang akhirnya muncul bukanlah wujud manusia, melainkan gumpalan daging tak
berbentuk. Tapi ini tidaklah terjadi karena sel-sel tersebut membelah dan
memperbanyak diri bukan tanpa pengawasan.
Sel yang Sama Membentuk Organ
yang Berbeda
Sperma dan sel telur bertemu, dan kemudian bersatu membentuk
sel tunggal yang disebut zigot. Satu sel tunggal ini merupakan cikal-bakal
manusia. Sel tunggal ini kemudian membelah dan memperbanyak diri. Beberapa
minggu setelah penyatuan sperma dan telur ini, sel-sel yang terbentuk mulai
tumbuh berbeda satu sama lain dengan mengikuti perintah rahasia yang diberikan
kepada mereka. Sungguh sebuah keajaiban besar: sel-sel tanpa kecerdasan ini
mulai membentuk organ dalam, rangka, dan otak.
Sel-sel otak mulai terbentuk pada dua celah kecil di
salah satu ujung embrio. Sel-sel otak akan berkembang biak dengan cepat di
sini. Sebagai hasilnya, bayi akan memiliki sekitar sepuluh milyar sel otak.
Ketika pembentukan sel-sel otak tengah berlangsung, seratus ribu sel baru
ditambahkan pada kumpulan sel ini setiap menitnya.
Masing-masing sel baru yang terbentuk berperilaku
seolah-olah tahu di mana ia harus menempatkan diri, dan dengan sel mana saja ia
harus membuat sambungan. Setiap sel menemukan tempatnya masing-masing. Dari
jumlah kemungkinan sambungan yang tak terbatas, ia mampu menyambungkan diri
dengan sel yang tepat. Terdapat seratus trilyun sambungan dalam otak manusia.
Agar sel-sel otak dapat membuat trilyunan sambungan ini dengan tepat, mereka
harus menunjukkan kecerdasan yang jauh melebihi tingkat kecerdasan manusia.
Padahal sel tidak memiliki kecerdasan sama sekali.
Bahkan tidak hanya sel otak, setiap sel yang membelah
dan memperbanyak diri pada embrio pergi dari tempat pertama kali ia terbentuk,
dan langsung menuju ke titik yang harus ia tempati. Setiap sel menemukan tempat
yang telah ditetapkan untuknya, dan dengan sel manapun mereka harus membentuk
sambungan, mereka akan mengerjakannya.
Lalu, siapakah yang menjadikan sel-sel yang tak
memiliki akal pikiran tersebut mengikuti rencana cerdas ini? Profesor Cevat Babuna,
mantan dekan Fakultas Kedokteran, Ginekologi dan Kebidanan, Universitas
Istanbul, Turki, berkomentar:
Bagaimana semua sel yang sama persis ini bergerak
menuju tempat yang sama sekali berbeda, seolah-olah mereka secara mendadak
menerima perintah dari suatu tempat, dan berusaha agar benar-benar terbentuk
organ-organ yang sungguh berbeda? Hal ini jelas menunjukkan bahwa sel yang
identik ini, yang tidak mengetahui apa yang akan mereka kerjakan, yang memiliki
genetika dan DNA yang sama, tiba-tiba menerima perintah dari suatu tempat,
sebagian dari mereka membentuk otak, sebagian membentuk hati, dan sebagian yang
lain membentuk organ yang lain lagi.
Proses pembentukan dalam rahim ibu berlangsung terus
tanpa henti. Sejumlah sel yang mengalami perubahan, tiba-tiba saja mulai
mengembang dan mengkerut. Setelah itu, ratusan ribu sel ini berdatangan dan
kemudian saling bergabung membentuk jantung. Organ ini akan terus-menerus
berdenyut seumur hidup.
Hal yang serupa terjadi pada pembentukan pembuluh
darah. Sel-sel pembuluh darah bergabung satu sama lain dan membentuk sambungan
di antara mereka. Bagaimana sel-sel ini mengetahui bahwa mereka harus membentuk
pembuluh darah, dan bagaimana mereka melakukannya? Ini adalah satu di antara
beragam pertanyaan yang belum terpecahkan oleh ilmu pengetahuan.
Sel-sel pembuluh ini akhirnya berhasil membuat sistem
tabung yang sempurna, tanpa retakan atau lubang padanya. Permukaan bagian dalam
pembuluh darah ini mulus bagaikan dibuat oleh tangan yang ahli. Sistem pembuluh
darah yang sempurna tersebut akan mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh
bayi. Jaringan pembuluh darah memiliki panjang lebih dari empat puluh ribu
kilometer. Ini hampir menyamai panjang keliling bumi.
Perkembangan dalam perut ibu berlangsung tanpa henti.
Pada minggu kelima tangan dan kaki embrio mulai terlihat. Benjolan ini sebentar
lagi akan menjadi lengan. Beberapa sel kemudian mulai membentuk tangan. Tetapi
sebentar lagi, sebagian dari sel-sel pembentuk tangan embrio tersebut akan melakukan
sesuatu yang mengejutkan. Ribuan sel ini melakukan bunuh diri massal.
Mengapa sel-sel ini membunuh diri mereka sendiri?
Kematian ini memiliki tujuan yang amat penting. Bangkai-bangkai sel yang mati
di sepanjang garis tertentu ini diperlukan untuk pembentukan jari-jemari
tangan. Sel-sel lain memakan sel-sel mati tersebut, akibatnya celah-celah
kosong terbentuk di daerah ini. Celah-celah kosong tersebut adalah celah di
antara jari-jari kita.
Akan tetapi, mengapa ribuan sel mengorbankan dirinya seperti
ini? Bagaimana dapat terjadi, sebuah sel membunuh dirinya sendiri agar bayi
dapat memiliki jari-jari pada saatnya nanti? Bagaimana sel tersebut tahu bahwa
kematiannya adalah untuk tujuan tertentu? Semua ini sekali lagi menunjukkan
bahwa semua sel penyusun manusia ini diberi petunjuk oleh Allah.
Pada tahap ini, sejumlah sel mulai membentuk kaki.
Sel-sel tersebut tidak mengetahui bahwa embrio akan harus berjalan di dunia
luar. Tapi mereka tetap saja membuat kaki dan telapaknya untuk embrio.
Ketika embrio berumur empat minggu, dua lubang
terbentuk pada bagian wajahnya, masing-masing terletak pada tiap sisi kepala
embrio. Mata akan terbentuk di kedua lubang ini pada minggu keenam. Sel-sel
tersebut bekerja dalam sebuah perencanaan yang sulit dipercaya selama beberapa
bulan, dan satu demi satu membentuk bagian-bagian berbeda yang menyusun mata.
Sebagian sel membentuk kornea, sebagian pupil, dan sebagian yang lain membentuk
lensa. Masing-masing sel berhenti ketika mencapai batas akhir dari daerah yang harus
dibentuknya. Pada akhirnya, mata, yang mengandung empat puluh komponen yang
berbeda, terbentuk dengan sempurna tanpa cacat. Dengan cara demikian, mata yang
diakui sebagai kamera paling sempurna di dunia, muncul menjadi ada dari sebuah
ketiadaan di dalam perut ibu. Perlu dipahami bahwa manusia yang bakal lahir ini
akan membuka matanya ke dunia yang berwarna-warni, dan mata yang sesuai untuk
tugas ini telah dibuat.
Suara di dunia luar yang akan didengar oleh bayi yang
belum lahir juga telah diperhitungkan dalam pembentukan seorang manusia dalam
rahim. Telinga yang akan mendengarkan segala suara tersebut juga dibentuk dalam
perut ibu. Sel-sel tersebut membentuk alat penerima suara terbaik di dunia.
Semua uraian ini mengingatkan kita bahwa penglihatan
dan pendengaran adalah nikmat besar yang Allah berikan kepada kita. Allah
menerangkan hal ini dalam Alquran sebagaimana berikut:
Dan Allah
mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun,
dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
(QS. An-Nahl, 16:78)
Penciptaan Kedua
Berbagai peristiwa yang telah dikisahkan dalam
tulisan ini dialami oleh semua orang di dunia. Setiap manusia dipancarkan ke
rahim sebagai sebuah sel sperma yang kemudian bersatu dengan sel telur, dan
kemudian memulai kehidupan sebagai sel tunggal. Semua ini terjadi karena adanya
kondisi yang secara khusus diciptakan di tempat tersebut. Bahkan sebelum
manusia mulai mengetahui keberadaan dirinya sendiri, Allah telah memberi bentuk
pada tubuh mereka, dan menciptakan manusia normal dari sebuah sel tunggal.
Adalah kewajiban bagi setiap orang di dunia untuk
merenungkan kenyataan ini. Dan kewajiban Anda adalah untuk memikirkan bagaimana
anda lahir ke dunia ini, dan kemudian bersyukur kepada Allah.
Jangan lupa bahwa Tuhan kita, yang telah menciptakan
tubuh kita sekali, akan mencipta kita lagi setelah kematian kita, dan akan
mempertanyakan segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Hal ini
amatlah mudah bagi-Nya.
Mereka yang melupakan penciptaan diri mereka sendiri
dan mengingkari kehidupan akhirat, benar-benar telah tertipu. Allah berfirman
tentang orang-orang ini dalam Alquran:
Dan apakah manusia
tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba
ia menjadi penantang yang nyata. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia
lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan
tulang-belulang yang telah hancur luluh?” Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh
Tuhan yang menciptakannya pada kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui
tentang segala makhluk.” (QS. Yaasiin, 36:77-79)
***********
0 komentar:
Posting Komentar