Cerpen (Ternyata Hanya Mimpi)


Cerpen
TERNYATA HANYA MIMPI
     Buuk… ku terjatuh, entah dari mana. Ku bersihkan pakaianku dan ku perbaiki letak kacamataku. Dimana aku sekarang??? Ku perbaiki lagi letak kacamataku dan ku edarkan pandanganku keseluruh sudut ruangan. Ini seperti….DISKOTIK. kenapa aku bisa di sini? Apa yang ku perbuat di sini? Alunan musik dugem seakan ingin memecah gendang telingaku, kerlap-kerlip lampu diskotik pun menambah sakitnya kepalaku. Ingin rasanya ku keluar dari tempat jahanam ini. Tempat dimana syaitan-syaitan tertawa terbahak-bahak karena berhasil mengelabui muda. Heran, mengapa banyak anak muda yang mengatakan ini adalah tempat berkumpulnya anak gaul-lah anak metal-lah dan lain-lain mereka menyebutnya. Kulangkahkan kaki entah kemana, kulihat itu kulihat itu pada seorang pemuda dengan rokok ditangannya meminta segelas bir pada pelayan bar. Dia sepertinya mempunyai masalah yang besar tetapi tidak bisa memecahkannya, dia frustasi. Dia meminum birnya dan belum habis satu gelas dia meminta lagi segela. “Dasar bodoh!!!!”, gerutuku dalam hati; emang dengan datang ke sini dan minum bir banyak-banyak masalahmu selesai???

            Kulangkahkan lagi kakiku mencari pintu keluar. Di sana sini aku melihat pemuda-pemudi, pria dan wanita sedang bergoyang energik mengikuti alunan music yang nge-rok. Para gadis memakai pakai minim, kekurangan bahan dan bergoyang dengan pasangannya, mesra. Adapula di antara mereka yang mengangkat sebelah tangannya membentuk metal sambil mengangguk-anggukkan kepala. Ku langkahkan lagi kakiku, semakin cepat dan cepat….namun, mataku menangkap seseorang yang kukenal ada di pojok ruangan bersama dengan seorang gadis. Dia adalah Joni, teman kelasku. Tapi aku heran kenapa Joni bisa ada di tempat ini??? Padahal dia adalah orang pendiam di kelas. Dia hanya bicara jika ada yang penting. Sungguh dunia sudah berubah!!!! Dan gadis bernama Joni menggunakan rok mini dan pakaian yang super ketat sehingga hampir seluruh lekuk tubuhnya terlihat. Mereka tertawa.

         Ketika aku ingin menghampirinya tiba-tiba keseimbangan tubuhku hilang dan buuukk….sekarang aku ada dimana??? Kembali ku edarkan pandanganku, ku picingkan bola mataku agar aku bisa melihat dengan jelas “aku sepertinya mengenal tempat ini, tapi dimana yahh?”, batinku bertanya. Suara deru mobil dan motor serta pejalaan kaki memeriahkan tempat ini. Yap, inikah kolong, tapi kok aku ada di sini?? belum sempat rasa bingunku terjawab, aku mendengar seperti orang yang mengisap sesuatu. Makin lama makin keras hembusannya. Aku mencari sumber suaranya. Darimana sumber suaranya ??? bulu kudukku merinding, membayangkan hal-hal yang tidak. Dan astagaaaa !!! apa mereka lakukan ??? Sekumpulan pemuda sedang mengisap ganja, “Hei apa yang kalian lakukan ? Berhenti…….berhenti……,” teriakku. Tapi mereka seakan-akan tidak mendengarku. Mereka hanya tertawa senang setelah mengisap barang haram itu. Jiwa mereka seakan-akan terbang melayang. Mereka hanya memperoleh ketentraman dan ketenangan sesaat, tetapi kesakitan dan kegelisahan seumur hidup akan dia rasakan. Berhenti….hentikan semuannya!!!! Air mataku meleleh aku tak kuat lagi menahan semuanya.

            Belum selesai aku menangis, Buuukk…..sekarang aku ada di kerumunan siswa. Tapi apa yang mereka kerjakan ? Kulihat ada di antara  merka melemparkan batu, saling pukul memukul, dan lain sebagainnya. Aku menyadari bahwa aku berada dikerumunan siswa yang tawuran. “Ya, Tuhan apa lagi ini???” batinku meringis.

            Pandanganku terhenti pada seseorang siswa yang membawa sebilah pisau dan ia menusukkan pisaunya ke siswa lain dan setelah itu ia kabur. “hei pengecut mau, kemana kau, jangan lari…..,” tapi teriakanku sia-sia belaka mereka tidak mendengarkanku. Tubuhku transparan. Aku hanya bisa menangis…menangis dan terus menangis. Hujanpun turun seakan menemaniku menangis. Mengapa aku harus mengalami ini???

            “Putri…bangun!! Mau ke sekolah tidak?? Sekarang udah jam setengah tujuh tau. Cepatan!! Udah dibangunin berkali-kali kok ngga bangun, emang lo mimpi apaan sih?? Rasain tuh diguyur ha…ha…ha….” Adiku mengejek.

            Haahh…, berarti tadi itu hanya mimpi ?? aku bersyukur ternyata tadi itu hanya mimpi. Tapi aku bisa mengambil banyak pelajaran dari mimpiku tadi bahwa tenyata banyak diantara teman kita udah yang rusak, baik mental maupun raganya, tinggal kita yang bisa menjaga diri kita sendri.

            Jadi, untuk teman-teman “SAY NO TO DRUGS, TAWURAN AND DUNIA MALAM alias DUNIA GEMERLAP”.
           

0 komentar:

Posting Komentar

Saya Mengintai Kamu !!

Search Engine !

Cari Blog Ini

Translate

Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer

Followers